Rabu, 29 Mei 2013

KONTRIBUSI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PENDIDIKAN


KONTRIBUSI  MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PENDIDIKAN


KAJIAN PUSTAKA
           
            Pembelajaran disekolah pada saat ini mulai disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga terjadi  perubahan dan pergeseran paradigma pendidikan. Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi khususnya internet, mempercepat aliran ilmu pengetahuan yang menembus batas-batas dimensi ruang, birokrasi, kemapanan, dan waktu. Program-program di internet bukan hanya menampilkan data dan informasi yang dapat ditransmisikan dengan kecepatan tinggi, tetapi juga ilmu pengetahuan yang dapat diakses secara cepat oleh penggunanya. Dan tentu saja kondisi ini berpengaruh pada kebiasaan dan budaya pendidikan yang dikelola selama ini     
             Dalam proses belajar formal secara tradisional yang berbasis ruang kelas, proses belajar menjadi terdekontekstualisasi sehingga timbul kesulitan bagi peserta didik untuk menyerap, memahami dan mempertahankan apa yang dipelajarinya karena situasinya sangat berbeda dengan alam nyata dimana mereka bekerja. Apalagi bila mereka sudah terbiasa terbantu dengan berbagai media dan sumber belajar real dalam proses belajar alami. Juga karena naluriahnya manusia yang suka menggunakan alat. Pada sisi lain pengajar juga mengalami kesulitan untuk menanamkan apa yang diajarkan kepada peserta didik. Learning transfer atau Training Transfer merupakan masalah yang belum menemukan pemecahan yang efektif.
             Untuk mendekatkan kembali peserta didik dengan konteks dimana hasil belajarnya akan diaplikasikan, maka  salah satu pemecahannya adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Lingkungan dengan segala isinya tidak semuanya bisa dibawa ke ruang kelas. Untuk mendekatkan kembali peserta diklat dengan lingkungan real tersebut, digunakan media.
Media pembelajaran hanya bisa efektif kalau ditunjang dengan pemahaman mengenai bagaimana proses belajar berlangsung. Ada beberapa paradigma belajar yang umum dipakai, yakni behaviorism, cognitivism dan constructivism.
          Paradigma Cognitivism, dipopulerkan oleh (Skinner 1954, 1957; Watson, 1970) pada dekade 60-an, berasumsi bahwa belajar merupakan kegiatan individu yang ditandai oleh perubahan pada schema atau struktur pengetahuan otak manusia. Alat ukurnya adalah daya ingat dan tingkat pemahaman. Oleh aliran ini, otak manusia dilihat sebagai wadah yang diisi dengan pengetahuan yang sudah ada di luar sana melalui proses pembelajaran. Belajar bagi penganut Cognitivism adalah proses transfer pengetahuan dari sumber yang kaya pengetahuan ke tujuan yang lebih miskin pengetahuan. Proses transfer pengetahuan pada saat belajar tersebut diassosiasikan dengan pemrosesan informasi pada komputer yang meliputi rangkaian “input -  proses - output” (IPO). Dalam hal ini, belajar merupakan proses pengkodean informasi yang diterima ke dalam memori (Input), lalu diassimilasikan kedalam struktur pengetahuan dalam otak atau schema (Proses), dan selanjutnya disimpan untuk diakses jika sewaktu-waktu diperlukan (Output). 
           Kemajuan dan perkembangan teknologi sudah demikian pesat berkembang, sehingga penggunaan alat-alat bantu mengajar seperti alat-alat audio,visual serta perlengkapan sekolah disesuaikan dengan perkembangan jaman tersebut. Dan juga harus disesuaikan degan tuntutan kurikulum sesuai dengan materi, metode, dan tingkat kemampuan belajar siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik disekolah.
          Untuk itu, para pengajar mulai berusaha membiasakan diri untuk menggunakan peralatan-peralatan seperti OHP, LCD, CD, VCD, video, computer dan internet dalam pembelajaran dikelas. dengan program pembelajarna yang dikembangkan ini patut dipelajari pengajar harus mempelajarinya agar mempermudah proses pembelajaran dan pendidkikan, sehingga memudahkan pembelajaran untuk berjalan dengan baik dikelas.

PEMBAHASAN
          Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang digunakan.
Meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran sudah seharusnyalah dapat menciptakan atau mempergunakan media yang sudah ada dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Agar guru mempunyai gambaran serta dasar-dasar penggunaan media pembelajaran, disini saya sediakan file-file yang memuat tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan media pembelajaran. File-file ini saya kumpulkan dan saya ambil dari situs milik Prodi Teknologi Pendidikan, UPI Bandung.
MEDIA PEMBELAJARAN
Kata “media” berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berarti perantara atau pengantar, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Beberapa pakar juga organisasi memberikan batasan mengenai pengertian media sebagai berikut:
  1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schram, 1977)
  2. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969)
  3. Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar (Briggs, 1970)
  4. Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan (AECT, 1977)
  5. Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Gagne, 1970)
  6. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar (Miarso, 1989)
Dalam proses pembelajaran dibagi menjadi 3 ranah yaitu :
  1. Ranah kognitif : berkaitan dengan ilmu pengetahuan, materi
  2. Ranah Afektif : berkaitan dengan sikap dan tingkah laku siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Ranah psikomotorik : berkaitan dengan penerapan pengetahuan yang telah didapatkan siswa dalam proses pembelajaran
            In teaching the lesson the teacher must be able to present their best to achieve the desired goal. Therefore we need a teaching method that effectively and efficiently, as well as tools to explain things that can not be expressed by teachers through words. The tools in question is a medium of learning. By using the media, it can be close to reality, replacing the use of words which is a symbol that is not perfect, and arouse and stimulate student interest in learning the lessons that may be apathetic.
Choose media as important to choose a method that will be used in the teaching and learning activities. Therefore in selecting the required media considerations, which can meet the learning needs, can increase students' motivation and in accordance with the object being studied. This is certainly not independent of the learning objectives to be achieved, and the limitations of existing conditions and given the capabilities and properties of the media is concerned.
          Di bawah ini dikemukakan suatu daftar ringkas dalam bentuk pertanyaan yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media, yaitu:
  1. Apakah bahan itu mempunyai hubungan langsung dengan unit pelajaran, dengan pengalaman tertentu atau pemecahan soal?
  2. Apakah isi yang dikomunikasikan oleh media itu berguna dan penting?
  3. Apakah media itu dapat memberikan sumbangan penting untuk pencapaian tujuan belajar?
  4. Apakah tarap kesulitan pelajaran memerlukan bantuan media?
  5. Apakah bahan yang disajikan dapat mengakibatkan timbulnya gairah dalam pengalaman, belajar, diskusi, reaksi ataupun berfikir?
  6. Apakah isi yang dikomunikasikan jelas dinyatakan dalam bentuk persoalan dan kegiatan yang diperlukan anak?
  7. Apakah bahan sajian mengandung makna yang sesuai untuk memungkinkan timbulnya kesimpulan?
  8. Apakah isi bahan disajikan cukup hanya dengan konsep dan saling berhubungan?
  9. Apakah bahan itu tepat, cermat dan tidak basi?
  10. Apakah isi bahan mengandung selera yang baik?
  11. Dapatkah media itu dipakai tanpa mempersulit pengaturan jadwal pelajaran?
  12. Apakah cukup banyak yang bervariasi, contoh-contoh yang ditampilkan untuk menjamin timbulnya kesimpulan yang mantap?
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode akan memengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus duperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan dan respon yang diharapkan dikuasai oleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa.
Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media yaitu:
  1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media yang dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, efektif, dan psikomotor.
  2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.
  3. Praktis, luwes, dan bertahan.
  4. Guru terampil menggunakannya. ini merupakan salah satu kriteria yang utama.
  5. Pengelompokan sasaran.
  6. Mutu teknis.
Selanjutnya Muhammad Syata menulis tujuh prinsip dalam pemilihan media, yaitu :
  1. Tidak ada satupun media yang baik untuk semua jurusan.
  2. Media harus konsisten dengan tujuan.
  3. Guru harus mengenal dengan baik isi dari media.
  4. Media harus cocok dengan metode mengajar.
  5. Media harus sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar siswa.
  6. Media harus disiplin secara selektif.
  7. Kondisi fisik lingkungan (sekolah) memengaruhi hasil belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang prinsip dan kriteria pemilihan media di atas, maka jelaslah bagi kita bahwa faktor yang paling penting dalam pemilihan media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah kesesuaian media dengan materi dan tujuan pembelajaran, serta pemanfaatan media tersebut mampu memberikan kesan yang bermakna dan membantu peserta didik memahami materi pelajaran.
Sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru dituntut mampu membangkitkan motivasi belajar yang tinggi bagi siswa. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan guna menarik perhatian siswa belajar antara lain adalah:
- Penguasaan materi yang diajarkan.
- Penggunaan metode yang sesuai.
- Penggunaan alat bantu / media.
- Performance guru yang menarik dan meyakinkan.
Hamalik (1986) says that the use of media in teaching learning process can generate new desires and interests, motivational and learning stimulation, and even brings psychological effects on students. The use of teaching aids in teaching orientation phase will help the effectiveness of the learning process and the delivery of messages and content.Sejalan dengan uraian ini, Yunus dalam bukunya Attarbiyatul watta’liim mengungkapkan bahwasanya media pengajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman. Orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarkannya.
Dalam proses pembelajaran terdapat bermacam – macam media pembelajaran beserta karakteristiknya yaitu :
Media pembelajaran merupakan komponen intruksional yang melliputi pesan, orang, dan peralatan. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dikelompokkan kedalam empat kelompok yaitu:
1.   Media hasil teknologi cetak
            Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui prosespercetakan mekanisatau photografis. Kelompok media hasil teknologi cetak antara lain: teks, grafik, foto atau representasi fotografik.
karakteristik media hasil cetak:
                             a.Teks dibaca secara linear
                             b.Menampilkan komonikasi secarasatu arah dan reseptif
                             c.Ditampilkan secara statis atau diam
                             d.Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip      pembahasan
                             e.Berorientasi atau berpusat pada siswa.
             Pendekatan yang berorientasi pada siswa adalah pendekatan dalam belajar yang ditekankan pada ciri-ciri dan kebutuhan siswa secara individual. Sedang lembaga pendidikan dan para pengajar berfungsi dan berperan sebagai penunjang saja. Sistem pendekatan yang berorientasi pada siswa ini didesainsedemikian rupa. Sehingga siswa dapat belajardengan sistem yang luwes yang diarahkan agar siswa dapat membenntuk gaya belajarnya masingmasing. Dalam hal ini guru dan lembaga berperan sebagai penunjang, fasilitator dan semangat pada siswa yang sedang belajar.
2.      Media hasil teknologi audio-visual
              Teknologi audi-visual cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual
penyajian pengajaran secara audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti , mesin proyektor film, tape rekorder, proyektor visual yang lebar.
Karakteristik:
                 a.Bersifat linear
                 b.Menyajikan visual yang dinamis
                 c.Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang
                 d.Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak
                 e.Dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif
                 f.Berorientasi pada guru
              Pendekatan yang berorientasi pada guru atau lembaga adalah sistem pendidikan yang konfensional dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh para guru dan staf lembaga penndidikan. Dalam sistemini guru mengkomunikasikan pengethuannya kepada siswa dalam bentuk pokok bahasan dalam beberapa macam bentuk silabus. Biasanya pembalajaran berlangsung dan selesai dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan metode mengajar yang dipakai tidak beragam bentuknya, biasanya menggunakan metode ceramah dengan pertemuan tatap muka (face to face)
3    Media results are based on computer technology
Computer-based technology is a way menghasilka or menyampaikanmateri by using source-based resources in micro-processor.
            Various technology applications berbasiskomputer dalampembelajaran generally dikenalsebagai computer assisted instruction. The application when seen from the way penyajiandan objectives melipiti tutorials, presentation of the material in stages, drills end practice exercises to help students master the material that has been studied previously, games and simulations (latihanuntukmengaplikaskan pengetahian and keterampiln yangbaru learned from, and database (source that can help students and penegtahuan menambahh information in accordance with the wishes of each)
Karakteristik media hasil teknologi yang berdasarkan computer:
                 a.Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear
                 b.Dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang
                 c.gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan grafik
                 d.Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
                 e.Beroriatasi pada siswa dan melibatkan interaktifitas siswa yang tinggi
                 4.Media hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi computer
Teknologi gabungan adalah cara unntukmenghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer. Komputer yang memiliki kemampuan yang hebat seperti jumlah random akses memori yang besar, hard disk yang besar, dan monitor yang beresolusi tinggi ditambah dengan pararel(alat-alat tambahan), seperti: vidio disk player, perangkat keras untuk bergabung dalam suatu jaringan dan sistem audio.
a.Dapat digunkan secara acak, sekuensial, linear
b.Dapat digunakan sesuai keinginan siswa, bukan saja dengan direncanakan dan diinginkan oleh           perancangnya
c.Gagasan disajikan secara realistik sesuai dengan pengalaman siswa, menurut apa yang relefan dengan siswa dan dibawah pengendalian siswa
d.Prinsip ilmu kognitif dan konstruktifisme ditetapkan dalampengembangan dan penggunaanpelajaran
e.Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan dikuasai jika pengetahuan itu digunakan
f.Bahan-bahan pelajaran melibatkan interaktif siswa
g.Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber
Selain pembagian itu ada lagi pembagian media pembelajaran menurut jenis, daya liput, dan bahannya.
3.      Dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi:
a.Media auditif
   Media yang hanyamengandalkan suara saja seperi radio,kaset rekoorder, peringan hitam.media ini  tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran
b.Media visual
Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
c.Media audio visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunya
i
B.Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran
Meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis teknologi dan media sangat dibutuhkan guru dan siswa dalam membantu kegiatan pembelajaran, namun secar`umu terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya. Diantara kelebihan atau kegunaan media pembelajaran yaitu:
1.Memperjelas penyajian pesanagar tidak terlalu bersifat verbalistis( dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2.Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
a.Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau model
b.Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar
c.Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi
d.Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
e.Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll
f.Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
3.Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sifat pasif anak didik dapat diatasi. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
a.Menimbulkan kegairahan belajar
b.Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan
c.Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minat masing-masing.
4.Dengan sifat yang unik pada tiapsiswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru akan mengalami kesulitan. Semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini juga bisa diatasi dengan media yang berbeda dengan kemempuan dalam:
a.Memberikan perangsang yang sama
b.Mempersamakan pengalaman
c.Menimbulkan persepsi yang sama.
4.      Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran visual anatar lain terlalu menekankan bahan-bahan visualnya sendiri dengan tidak menghirukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan desain,pengembangan,produksi, evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan visual. Disamping itu juga bahan visual dipandang sebagai alat bantu semata bagi guru dalam proses pembelajaran sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat bantu tersebut diabaikan.
audio-visual flaws: too much emphasis on the mastery of the material in the process of development and still looked upon as an audio-visual aids teachers
5.      dalam proses pembelajaran.
           
Kemampuan manusia sebagai pembuat dan pengguna alat berlanjut hingga jaman modern, dan dalam hal pembelajaran telah diciptakan berbagai alat bantu yang bisa meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar mulai yang berbentuk sederhana seperti gambar dua dimensi, chart, poster, grafik dan foto, kemudian berkembang menjadi Audio Visual Aid (AVA) dan sekarang Multimedia (MM) dimana teks, grafik , animasi, audio sudah diintegrasikan untuk memperkaya pengalaman belajar peserta diklat.
1.      Ada berbagai macam media pembelajaran yang dapat dipergunakan didalam proses belajar. Secara garis besar media pembelajaran menurut Heinich, Molenda, dan Russel dapat klasifikasi menjadi: 1) Media yang tidak diproyeksikan, 2) Media yang diproyeksikan (projected media), 3) Media audio, 4) Media video dan film, 5) Komputer, dan 6) Multimedia berbasis komputer. 
2.      Media yang tidak diproyeksikan terdiri dari beberapa jenis yaitu: benda nyata (Objects/realia), replika dan model, kit multimedia, simulator, bahan cetak (printed material), foto, gambar, chart, poster dan grafik. Contoh media yang diproyeksikan terdiri dari: Filmstrip/film, Opaque, Slide, dan Overhead projector, sedangkan media audio terdiri dari: record player, Audiotape player, CD player, dan radio.


KESIMPULAN
Diatas telah dijelaskan manfaat dan pentingnya media pembelajaran. Sekarang bagaimana implikasi penggunaan media pembelajaran tersebut? Proses belajar mengajar merupakan proses rangsangan dan gerak balas peserta diklat, peran aktif peserta diklat dalam mengeksplorasi dan mengkonstruksi pengetahuan sangat diutamakan. Widyaiswara hanya memfasilitasi peserta diklat guna mengikuti pola-pola kognitif dan memperlihatkan konsep pengetahuannya itu dapat berlaku benar untuk setiap keadaan atau sudah baku menurut referensi ilmu dan kebenaran epistimologi tertentu. Tapi yang masih menjadi masalah hingga kini  terletak pada proses pembelajaran yang masih menganggap peserta diklat sebagai obyek yang tidak mengetahui sesuatu.
Dalam proses pembelajaran rangsangan itu terkandung pesan intelektual, emosi dan afektif. Pesan akan lebih mudah ditangkap oleh peserta diklat apabila tersaji melalui media empirik yang beraneka ragam, seperti film, slide, foto, grafik, serta diagram. Dari media inilah peserta diklat terpacu untuk mengeluarkan ide, konsep atau membantu mereka mencerna sesuatu yang abstrak.
Dengan fasilitas empirik itu sesuatu yang abstrak atau bersifat historis direduksi pada suatu kenyataan yang bisa diinderai, dengan demikian persepsi temporal dan kebutuhan untuk mempelajarinya bisa muncul.     
Berkaitan dengan aktualisasi fasilitas  empiris ini, tidak ada salahnya bagi widyaiswara untuk menjadikan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat sebagai topik aktual dalam proses pembelajaran. Hal ini penting dilakukan agar peserta diklat berimpresi positif bahwa sebenarnya pengetahuan itu bisa diperoleh lewat lingkungan sekitarnya, dan bahkan pengetahuan itu terjadi dan sudah ada dalam dirinya. Yang harus mereka lakukan sekarang adalah memposisikannya secara konseptual dan tercerna. Agar hal ini bisa tercerna maka widyaiswara perlu mempersiapkan skenario pembelajaran yang tepat dan sesuai.
Sebelum widyaiswara tampil di depan kelas, sudah memikirkan atau memiliki konsep tertentu tentang topik yang ingin dibahas. Konsep itu tidak lain berupa sasaran kompetensi dan suasana yang ingin dibangun dalam proses pembelajaran.
Pembaca dapat menggunakan pendekatan rasional dan fungsional untuk topik ini karena selain widyaiswara menyampaikan konsep atau teori yang harus dicerna oleh peserta diklat.  Dalam proses pembelajaran widyaiswara boleh menggunakan beberapa metode sekaligus seperti: metode ceramah, diskusi dan tugas. Demikian juga dengan media pembelajaran yang ingin dipakai untuk membangkitkan perhatian dan menarik minat peserta diklat, sebelum memulai topik terlebih dahulu disajikan gambar, foto, film, atau slide OHP yang berhubungan dengan topik.
Dari beberapa jenis media pembelajaran yang paling populer digunakan adalah OHP, LCD, bahan cetak berupa hand out, diktat, modul, hingga yang paling sederhana dimana setiap widyaiswara memakainya yaitu white board. Untuk menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran seorang widyaiswara harus mengetahui dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran yaitu: harus berdasarkan tujuan instruksional, karakteristik peserta diklat, jenis ransangan belajar yang diinginkan, keadaan dan kondisi setempat (ada OHP tidak ada listrik, ada powepoint dan laptop tapi tidak ada LCD projector, PLN sering padam), luasnya jangkauan yang ingin dilayani (lihat Sadiman 1986, hal 84).
Science and technology is developing rapidly demanding lecturers not only need to continuously update the procurement of materials which would be taught but is also able to convey the material effectively to the training participants. The use of instructional media today is not a new thing for both training participants and lecturers. Types of instructional media utilization by lecturers still dominated the print media, while the other learning media has not been used optimally for teaching and learning purposes eg many lecturers only use OHP transparencies in teaching, still a few who use the computer as a learning medium.
Lecturers need to know the benefits of using instructional media to improve the quality control necessary competence possessed by the participants of the training. That the use

Tidak ada komentar:

Posting Komentar