KONTRIBUSI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PENDIDIKAN
KAJIAN
PUSTAKA
Pembelajaran disekolah pada saat ini mulai
disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga terjadi
perubahan dan pergeseran paradigma pendidikan. Perkembangan pesat dibidang
teknologi informasi khususnya internet, mempercepat aliran ilmu pengetahuan
yang menembus batas-batas dimensi ruang, birokrasi, kemapanan, dan waktu.
Program-program di internet bukan hanya menampilkan data dan informasi yang
dapat ditransmisikan dengan kecepatan tinggi, tetapi juga ilmu pengetahuan yang dapat diakses
secara cepat oleh penggunanya. Dan tentu saja kondisi ini berpengaruh pada
kebiasaan dan budaya pendidikan yang dikelola selama ini
Dalam
proses belajar formal secara tradisional yang berbasis ruang kelas, proses
belajar menjadi terdekontekstualisasi sehingga timbul kesulitan bagi peserta
didik untuk menyerap, memahami dan mempertahankan apa yang dipelajarinya karena
situasinya sangat berbeda dengan alam nyata dimana mereka bekerja. Apalagi bila
mereka sudah terbiasa terbantu dengan berbagai media dan sumber belajar real
dalam proses belajar alami. Juga karena naluriahnya manusia yang suka
menggunakan alat. Pada sisi lain pengajar juga mengalami kesulitan untuk
menanamkan apa yang diajarkan kepada peserta didik. Learning transfer atau
Training Transfer merupakan masalah yang belum menemukan pemecahan yang
efektif.
Untuk
mendekatkan kembali peserta didik dengan konteks dimana hasil belajarnya akan
diaplikasikan, maka salah satu
pemecahannya adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Lingkungan dengan
segala isinya tidak semuanya bisa dibawa ke ruang kelas. Untuk mendekatkan
kembali peserta diklat dengan lingkungan real tersebut, digunakan media.
Media pembelajaran hanya bisa efektif kalau
ditunjang dengan pemahaman mengenai bagaimana proses belajar berlangsung. Ada
beberapa paradigma belajar yang umum dipakai, yakni behaviorism, cognitivism
dan constructivism.
Paradigma
Cognitivism, dipopulerkan oleh (Skinner 1954, 1957; Watson, 1970) pada dekade
60-an, berasumsi bahwa belajar merupakan kegiatan individu yang ditandai oleh
perubahan pada schema atau struktur pengetahuan otak manusia. Alat ukurnya
adalah daya ingat dan tingkat pemahaman. Oleh aliran ini, otak manusia dilihat
sebagai wadah yang diisi dengan pengetahuan yang sudah ada di luar sana melalui
proses pembelajaran. Belajar bagi penganut Cognitivism adalah proses transfer
pengetahuan dari sumber yang kaya pengetahuan ke tujuan yang lebih miskin
pengetahuan. Proses transfer pengetahuan pada saat belajar tersebut
diassosiasikan dengan pemrosesan informasi pada komputer yang meliputi
rangkaian “input - proses - output”
(IPO). Dalam hal ini, belajar merupakan proses pengkodean informasi yang
diterima ke dalam memori (Input), lalu diassimilasikan kedalam struktur
pengetahuan dalam otak atau schema (Proses), dan selanjutnya disimpan untuk
diakses jika sewaktu-waktu diperlukan (Output).
Kemajuan
dan perkembangan teknologi sudah demikian pesat berkembang, sehingga penggunaan
alat-alat bantu mengajar seperti alat-alat audio,visual serta perlengkapan
sekolah disesuaikan dengan perkembangan jaman tersebut. Dan juga harus
disesuaikan degan tuntutan kurikulum sesuai dengan materi, metode, dan tingkat
kemampuan belajar siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik
disekolah.
Untuk itu, para pengajar mulai berusaha membiasakan diri untuk menggunakan
peralatan-peralatan seperti OHP, LCD, CD, VCD, video, computer dan internet
dalam pembelajaran dikelas. dengan program pembelajarna yang dikembangkan ini
patut dipelajari pengajar harus mempelajarinya agar mempermudah proses
pembelajaran dan pendidkikan, sehingga memudahkan pembelajaran untuk berjalan
dengan baik dikelas.
PEMBAHASAN
Dalam suatu proses belajar mengajar,
dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran.
Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media
pembelajaran yang digunakan.
Meskipun masih ada berbagai aspek
lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan
pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran
berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun
demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran
adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan
lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Guru sebagai fasilitator dalam
kegiatan pembelajaran sudah seharusnyalah dapat menciptakan atau mempergunakan
media yang sudah ada dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Agar guru mempunyai gambaran serta dasar-dasar penggunaan media
pembelajaran, disini saya sediakan file-file yang memuat tentang segala sesuatu
yang berkaitan dengan media pembelajaran. File-file ini saya kumpulkan dan saya
ambil dari situs milik Prodi Teknologi Pendidikan, UPI Bandung.
MEDIA
PEMBELAJARAN
Kata
“media” berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”
yang berarti perantara atau pengantar, yaitu perantara sumber pesan (a
source) dengan penerima pesan (a receiver). Beberapa pakar juga
organisasi memberikan batasan mengenai pengertian media sebagai berikut:
- Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schram, 1977)
- Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969)
- Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar (Briggs, 1970)
- Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan (AECT, 1977)
- Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Gagne, 1970)
- Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar (Miarso, 1989)
Dalam proses
pembelajaran dibagi menjadi 3 ranah yaitu :
- Ranah kognitif : berkaitan dengan ilmu pengetahuan, materi
- Ranah Afektif : berkaitan dengan sikap dan tingkah laku siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Ranah
psikomotorik : berkaitan dengan penerapan pengetahuan yang telah didapatkan
siswa dalam proses pembelajaran
In
teaching the lesson the teacher must be able to present their best to achieve
the desired goal. Therefore we need a teaching method that effectively and
efficiently, as well as tools to explain things that can not be expressed by
teachers through words. The tools in question is a medium of learning. By using
the media, it can be close to reality, replacing the use of words which is a
symbol that is not perfect, and arouse and stimulate student interest in
learning the lessons that may be apathetic.
Choose media as important to choose a method that will be used in the teaching and learning activities. Therefore in selecting the required media considerations, which can meet the learning needs, can increase students' motivation and in accordance with the object being studied. This is certainly not independent of the learning objectives to be achieved, and the limitations of existing conditions and given the capabilities and properties of the media is concerned.
Choose media as important to choose a method that will be used in the teaching and learning activities. Therefore in selecting the required media considerations, which can meet the learning needs, can increase students' motivation and in accordance with the object being studied. This is certainly not independent of the learning objectives to be achieved, and the limitations of existing conditions and given the capabilities and properties of the media is concerned.
Di bawah ini dikemukakan suatu daftar
ringkas dalam bentuk pertanyaan yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
media, yaitu:
- Apakah bahan itu mempunyai hubungan langsung dengan unit pelajaran, dengan pengalaman tertentu atau pemecahan soal?
- Apakah isi yang dikomunikasikan oleh media itu berguna dan penting?
- Apakah media itu dapat memberikan sumbangan penting untuk pencapaian tujuan belajar?
- Apakah tarap kesulitan pelajaran memerlukan bantuan media?
- Apakah bahan yang disajikan dapat mengakibatkan timbulnya gairah dalam pengalaman, belajar, diskusi, reaksi ataupun berfikir?
- Apakah isi yang dikomunikasikan jelas dinyatakan dalam bentuk persoalan dan kegiatan yang diperlukan anak?
- Apakah bahan sajian mengandung makna yang sesuai untuk memungkinkan timbulnya kesimpulan?
- Apakah isi bahan disajikan cukup hanya dengan konsep dan saling berhubungan?
- Apakah bahan itu tepat, cermat dan tidak basi?
- Apakah isi bahan mengandung selera yang baik?
- Dapatkah media itu dipakai tanpa mempersulit pengaturan jadwal pelajaran?
- Apakah cukup banyak yang bervariasi, contoh-contoh yang ditampilkan untuk menjamin timbulnya kesimpulan yang mantap?
Dalam
suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode dan
media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu
metode akan memengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada
berbagai aspek lain yang harus duperhatikan dalam memilih media, antara lain
tujuan dan respon yang diharapkan dikuasai oleh siswa setelah proses belajar
mengajar berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa.
Kriteria
pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem
instruksional secara keseluruhan. Untuk itu ada beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan dalam memilih media yaitu:
- Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media yang dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, efektif, dan psikomotor.
- Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.
- Praktis, luwes, dan bertahan.
- Guru terampil menggunakannya. ini merupakan salah satu kriteria yang utama.
- Pengelompokan sasaran.
- Mutu teknis.
Selanjutnya
Muhammad Syata menulis tujuh prinsip dalam pemilihan media, yaitu :
- Tidak ada satupun media yang baik untuk semua jurusan.
- Media harus konsisten dengan tujuan.
- Guru harus mengenal dengan baik isi dari media.
- Media harus cocok dengan metode mengajar.
- Media harus sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar siswa.
- Media harus disiplin secara selektif.
- Kondisi fisik lingkungan (sekolah) memengaruhi hasil belajar.
Berdasarkan
beberapa pendapat tentang prinsip dan kriteria pemilihan media di atas, maka
jelaslah bagi kita bahwa faktor yang paling penting dalam pemilihan media
sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah kesesuaian media dengan
materi dan tujuan pembelajaran, serta pemanfaatan media tersebut mampu
memberikan kesan yang bermakna dan membantu peserta didik memahami materi
pelajaran.
Sebagaimana kita ketahui bahwa di
dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru dituntut mampu membangkitkan
motivasi belajar yang tinggi bagi siswa. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan
guna menarik perhatian siswa belajar antara lain adalah:
- Penguasaan materi yang diajarkan.
- Penggunaan metode yang sesuai.
- Penggunaan alat bantu / media.
- Performance guru yang menarik dan meyakinkan.
- Penguasaan materi yang diajarkan.
- Penggunaan metode yang sesuai.
- Penggunaan alat bantu / media.
- Performance guru yang menarik dan meyakinkan.
Hamalik (1986) says that the use of media in teaching
learning process can generate new desires and interests, motivational and
learning stimulation, and even brings psychological effects on students. The
use of teaching aids in teaching orientation phase will help the effectiveness
of the learning process and the delivery of messages and content.Sejalan dengan uraian ini, Yunus
dalam bukunya Attarbiyatul watta’liim mengungkapkan bahwasanya media pengajaran
paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman. Orang
yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan
apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan
mendengarkannya.
Dalam proses pembelajaran terdapat bermacam – macam media
pembelajaran beserta karakteristiknya yaitu :
Media pembelajaran merupakan komponen intruksional yang
melliputi pesan, orang, dan peralatan. Berdasarkan perkembangan teknologi
tersebut, media pembelajaran dikelompokkan kedalam empat kelompok yaitu:
1.
Media hasil teknologi cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui prosespercetakan mekanisatau photografis. Kelompok media hasil teknologi cetak antara lain: teks, grafik, foto atau representasi fotografik.
karakteristik media hasil cetak:
a.Teks dibaca secara linear
b.Menampilkan komonikasi secarasatu arah dan reseptif
c.Ditampilkan secara statis atau diam
d.Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan
e.Berorientasi atau berpusat pada siswa.
Pendekatan yang berorientasi pada siswa adalah pendekatan dalam belajar yang ditekankan pada ciri-ciri dan kebutuhan siswa secara individual. Sedang lembaga pendidikan dan para pengajar berfungsi dan berperan sebagai penunjang saja. Sistem pendekatan yang berorientasi pada siswa ini didesainsedemikian rupa. Sehingga siswa dapat belajardengan sistem yang luwes yang diarahkan agar siswa dapat membenntuk gaya belajarnya masingmasing. Dalam hal ini guru dan lembaga berperan sebagai penunjang, fasilitator dan semangat pada siswa yang sedang belajar.
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui prosespercetakan mekanisatau photografis. Kelompok media hasil teknologi cetak antara lain: teks, grafik, foto atau representasi fotografik.
karakteristik media hasil cetak:
a.Teks dibaca secara linear
b.Menampilkan komonikasi secarasatu arah dan reseptif
c.Ditampilkan secara statis atau diam
d.Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan
e.Berorientasi atau berpusat pada siswa.
Pendekatan yang berorientasi pada siswa adalah pendekatan dalam belajar yang ditekankan pada ciri-ciri dan kebutuhan siswa secara individual. Sedang lembaga pendidikan dan para pengajar berfungsi dan berperan sebagai penunjang saja. Sistem pendekatan yang berorientasi pada siswa ini didesainsedemikian rupa. Sehingga siswa dapat belajardengan sistem yang luwes yang diarahkan agar siswa dapat membenntuk gaya belajarnya masingmasing. Dalam hal ini guru dan lembaga berperan sebagai penunjang, fasilitator dan semangat pada siswa yang sedang belajar.
2.
Media hasil teknologi audio-visual
Teknologi audi-visual cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual
penyajian pengajaran secara audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti , mesin proyektor film, tape rekorder, proyektor visual yang lebar.
Teknologi audi-visual cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual
penyajian pengajaran secara audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti , mesin proyektor film, tape rekorder, proyektor visual yang lebar.
Karakteristik:
a.Bersifat linear
b.Menyajikan visual yang dinamis
c.Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang
d.Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak
e.Dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif
f.Berorientasi pada guru
Pendekatan yang berorientasi pada guru atau lembaga adalah sistem pendidikan yang konfensional dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh para guru dan staf lembaga penndidikan. Dalam sistemini guru mengkomunikasikan pengethuannya kepada siswa dalam bentuk pokok bahasan dalam beberapa macam bentuk silabus. Biasanya pembalajaran berlangsung dan selesai dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan metode mengajar yang dipakai tidak beragam bentuknya, biasanya menggunakan metode ceramah dengan pertemuan tatap muka (face to face)
a.Bersifat linear
b.Menyajikan visual yang dinamis
c.Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang
d.Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak
e.Dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif
f.Berorientasi pada guru
Pendekatan yang berorientasi pada guru atau lembaga adalah sistem pendidikan yang konfensional dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh para guru dan staf lembaga penndidikan. Dalam sistemini guru mengkomunikasikan pengethuannya kepada siswa dalam bentuk pokok bahasan dalam beberapa macam bentuk silabus. Biasanya pembalajaran berlangsung dan selesai dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan metode mengajar yang dipakai tidak beragam bentuknya, biasanya menggunakan metode ceramah dengan pertemuan tatap muka (face to face)
3 Media results are based
on computer technology
Computer-based technology is a way menghasilka or menyampaikanmateri by using source-based resources in micro-processor.
Various technology applications berbasiskomputer dalampembelajaran generally dikenalsebagai computer assisted instruction. The application when seen from the way penyajiandan objectives melipiti tutorials, presentation of the material in stages, drills end practice exercises to help students master the material that has been studied previously, games and simulations (latihanuntukmengaplikaskan pengetahian and keterampiln yangbaru learned from, and database (source that can help students and penegtahuan menambahh information in accordance with the wishes of each)
Computer-based technology is a way menghasilka or menyampaikanmateri by using source-based resources in micro-processor.
Various technology applications berbasiskomputer dalampembelajaran generally dikenalsebagai computer assisted instruction. The application when seen from the way penyajiandan objectives melipiti tutorials, presentation of the material in stages, drills end practice exercises to help students master the material that has been studied previously, games and simulations (latihanuntukmengaplikaskan pengetahian and keterampiln yangbaru learned from, and database (source that can help students and penegtahuan menambahh information in accordance with the wishes of each)
Karakteristik media hasil teknologi yang
berdasarkan computer:
a.Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear
b.Dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang
c.gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan grafik
d.Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
e.Beroriatasi pada siswa dan melibatkan interaktifitas siswa yang tinggi
4.Media hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi computer
a.Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear
b.Dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang
c.gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan grafik
d.Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
e.Beroriatasi pada siswa dan melibatkan interaktifitas siswa yang tinggi
4.Media hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi computer
Teknologi gabungan adalah cara
unntukmenghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian
beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer. Komputer yang memiliki
kemampuan yang hebat seperti jumlah random akses memori yang besar, hard disk
yang besar, dan monitor yang beresolusi tinggi ditambah dengan
pararel(alat-alat tambahan), seperti: vidio disk player, perangkat keras untuk
bergabung dalam suatu jaringan dan sistem audio.
a.Dapat digunkan secara acak, sekuensial, linear
b.Dapat digunakan sesuai keinginan siswa, bukan saja dengan direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya
c.Gagasan disajikan secara realistik sesuai dengan pengalaman siswa, menurut apa yang relefan dengan siswa dan dibawah pengendalian siswa
d.Prinsip ilmu kognitif dan konstruktifisme ditetapkan dalampengembangan dan penggunaanpelajaran
e.Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan dikuasai jika pengetahuan itu digunakan
f.Bahan-bahan pelajaran melibatkan interaktif siswa
g.Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber
Selain pembagian itu ada lagi pembagian media pembelajaran menurut jenis, daya liput, dan bahannya.
b.Dapat digunakan sesuai keinginan siswa, bukan saja dengan direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya
c.Gagasan disajikan secara realistik sesuai dengan pengalaman siswa, menurut apa yang relefan dengan siswa dan dibawah pengendalian siswa
d.Prinsip ilmu kognitif dan konstruktifisme ditetapkan dalampengembangan dan penggunaanpelajaran
e.Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan dikuasai jika pengetahuan itu digunakan
f.Bahan-bahan pelajaran melibatkan interaktif siswa
g.Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber
Selain pembagian itu ada lagi pembagian media pembelajaran menurut jenis, daya liput, dan bahannya.
3.
Dilihat dari jenisnya, media terbagi
menjadi:
a.Media auditif
Media yang hanyamengandalkan suara saja seperi radio,kaset rekoorder, peringan hitam.media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran
b.Media visual
Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
c.Media audio visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
a.Media auditif
Media yang hanyamengandalkan suara saja seperi radio,kaset rekoorder, peringan hitam.media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran
b.Media visual
Media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
c.Media audio visual
Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
B.Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran
Meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis teknologi dan media sangat dibutuhkan guru dan siswa dalam membantu kegiatan pembelajaran, namun secar`umu terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya. Diantara kelebihan atau kegunaan media pembelajaran yaitu:
1.Memperjelas penyajian pesanagar tidak terlalu bersifat verbalistis( dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2.Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
a.Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau model
b.Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar
c.Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi
d.Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
e.Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll
f.Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
Meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis teknologi dan media sangat dibutuhkan guru dan siswa dalam membantu kegiatan pembelajaran, namun secar`umu terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya. Diantara kelebihan atau kegunaan media pembelajaran yaitu:
1.Memperjelas penyajian pesanagar tidak terlalu bersifat verbalistis( dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2.Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
a.Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau model
b.Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar
c.Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi
d.Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
e.Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll
f.Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
3.Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat
dan bervariasi sifat pasif anak didik dapat diatasi. Dalam hal ini media
pembelajaran berguna untuk:
a.Menimbulkan kegairahan belajar
b.Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan
c.Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minat masing-masing.
a.Menimbulkan kegairahan belajar
b.Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan
c.Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minat masing-masing.
4.Dengan sifat yang unik pada tiapsiswa ditambah
lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan
materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru akan mengalami
kesulitan. Semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang guru
dan siswa juga berbeda. Masalah ini juga bisa diatasi dengan media yang berbeda
dengan kemempuan dalam:
a.Memberikan perangsang yang sama
b.Mempersamakan pengalaman
c.Menimbulkan persepsi yang sama.
a.Memberikan perangsang yang sama
b.Mempersamakan pengalaman
c.Menimbulkan persepsi yang sama.
4.
Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan
gerakan pengajaran visual anatar lain terlalu menekankan bahan-bahan visualnya
sendiri dengan tidak menghirukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan
desain,pengembangan,produksi, evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan visual.
Disamping itu juga bahan visual dipandang sebagai alat bantu semata bagi guru
dalam proses pembelajaran sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat
bantu tersebut diabaikan.
audio-visual flaws: too much emphasis on the mastery of the material in the process of development and still looked upon as an audio-visual aids teachers
audio-visual flaws: too much emphasis on the mastery of the material in the process of development and still looked upon as an audio-visual aids teachers
5.
dalam proses pembelajaran.
Kemampuan manusia sebagai pembuat dan pengguna alat berlanjut hingga jaman modern, dan dalam hal pembelajaran telah diciptakan berbagai alat bantu yang bisa meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar mulai yang berbentuk sederhana seperti gambar dua dimensi, chart, poster, grafik dan foto, kemudian berkembang menjadi Audio Visual Aid (AVA) dan sekarang Multimedia (MM) dimana teks, grafik , animasi, audio sudah diintegrasikan untuk memperkaya pengalaman belajar peserta diklat.
Kemampuan manusia sebagai pembuat dan pengguna alat berlanjut hingga jaman modern, dan dalam hal pembelajaran telah diciptakan berbagai alat bantu yang bisa meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar mulai yang berbentuk sederhana seperti gambar dua dimensi, chart, poster, grafik dan foto, kemudian berkembang menjadi Audio Visual Aid (AVA) dan sekarang Multimedia (MM) dimana teks, grafik , animasi, audio sudah diintegrasikan untuk memperkaya pengalaman belajar peserta diklat.
1.
Ada
berbagai macam media pembelajaran yang dapat dipergunakan didalam proses
belajar. Secara garis besar media pembelajaran menurut Heinich, Molenda, dan
Russel dapat klasifikasi menjadi: 1) Media yang tidak diproyeksikan, 2) Media
yang diproyeksikan (projected media), 3) Media audio, 4) Media video dan film,
5) Komputer, dan 6) Multimedia berbasis komputer.
2.
Media
yang tidak diproyeksikan terdiri dari beberapa jenis yaitu: benda nyata
(Objects/realia), replika dan model, kit multimedia, simulator, bahan cetak
(printed material), foto, gambar, chart, poster dan grafik. Contoh media yang
diproyeksikan terdiri dari: Filmstrip/film, Opaque, Slide, dan Overhead
projector, sedangkan media audio terdiri dari: record player, Audiotape player,
CD player, dan radio.
Diatas telah dijelaskan manfaat dan pentingnya media
pembelajaran. Sekarang bagaimana implikasi penggunaan media pembelajaran
tersebut? Proses belajar mengajar merupakan proses rangsangan dan gerak balas
peserta diklat, peran aktif peserta diklat dalam mengeksplorasi dan
mengkonstruksi pengetahuan sangat diutamakan. Widyaiswara hanya memfasilitasi
peserta diklat guna mengikuti pola-pola kognitif dan memperlihatkan konsep
pengetahuannya itu dapat berlaku benar untuk setiap keadaan atau sudah baku
menurut referensi ilmu dan kebenaran epistimologi tertentu. Tapi yang masih
menjadi masalah hingga kini terletak
pada proses pembelajaran yang masih menganggap peserta diklat sebagai obyek
yang tidak mengetahui sesuatu.
Dalam proses pembelajaran rangsangan itu terkandung pesan
intelektual, emosi dan afektif. Pesan akan lebih mudah ditangkap oleh peserta
diklat apabila tersaji melalui media empirik yang beraneka ragam, seperti film,
slide, foto, grafik, serta diagram. Dari media inilah peserta diklat terpacu
untuk mengeluarkan ide, konsep atau membantu mereka mencerna sesuatu yang
abstrak.
Dengan fasilitas empirik itu sesuatu yang abstrak atau
bersifat historis direduksi pada suatu kenyataan yang bisa diinderai, dengan
demikian persepsi temporal dan kebutuhan untuk mempelajarinya bisa muncul.
Berkaitan dengan aktualisasi fasilitas empiris ini, tidak ada salahnya bagi
widyaiswara untuk menjadikan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat
sebagai topik aktual dalam proses pembelajaran. Hal ini penting dilakukan agar
peserta diklat berimpresi positif bahwa sebenarnya pengetahuan itu bisa
diperoleh lewat lingkungan sekitarnya, dan bahkan pengetahuan itu terjadi dan sudah
ada dalam dirinya. Yang harus mereka lakukan sekarang adalah memposisikannya
secara konseptual dan tercerna. Agar hal ini bisa tercerna maka widyaiswara
perlu mempersiapkan skenario pembelajaran yang tepat dan sesuai.
Sebelum widyaiswara tampil di depan kelas, sudah
memikirkan atau memiliki konsep tertentu tentang topik yang ingin dibahas.
Konsep itu tidak lain berupa sasaran kompetensi dan suasana yang ingin dibangun
dalam proses pembelajaran.
Pembaca dapat menggunakan pendekatan rasional dan fungsional
untuk topik ini karena selain widyaiswara menyampaikan konsep atau teori yang
harus dicerna oleh peserta diklat. Dalam
proses pembelajaran widyaiswara boleh menggunakan beberapa metode sekaligus
seperti: metode ceramah, diskusi dan tugas. Demikian juga dengan media
pembelajaran yang ingin dipakai untuk membangkitkan perhatian dan menarik minat
peserta diklat, sebelum memulai topik terlebih dahulu disajikan gambar, foto,
film, atau slide OHP yang berhubungan dengan topik.
Dari beberapa jenis media pembelajaran yang paling
populer digunakan adalah OHP, LCD, bahan cetak berupa hand out, diktat, modul,
hingga yang paling sederhana dimana setiap widyaiswara memakainya yaitu white
board. Untuk menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
seorang widyaiswara harus mengetahui dasar pertimbangan pemilihan media
pembelajaran yaitu: harus berdasarkan tujuan instruksional, karakteristik
peserta diklat, jenis ransangan belajar yang diinginkan, keadaan dan kondisi
setempat (ada OHP tidak ada listrik, ada powepoint dan laptop tapi tidak ada
LCD projector, PLN sering padam), luasnya jangkauan yang ingin dilayani (lihat
Sadiman 1986, hal 84).
Science and technology is developing rapidly demanding
lecturers not only need to continuously update the procurement of materials
which would be taught but is also able to convey the material effectively to
the training participants. The use of instructional media today is not a new
thing for both training participants and lecturers. Types of instructional media
utilization by lecturers still dominated the print media, while the other
learning media has not been used optimally for teaching and learning purposes
eg many lecturers only use OHP transparencies in teaching, still a few who use
the computer as a learning medium.
Lecturers need to know the benefits of using instructional media to improve the quality control necessary competence possessed by the participants of the training. That the use
Lecturers need to know the benefits of using instructional media to improve the quality control necessary competence possessed by the participants of the training. That the use
Tidak ada komentar:
Posting Komentar